dalam bahasa Arab: المسجد الحرام adalah sebuah masjid di kota Mekkah,
sebagai tempat tersuci bagi umat Islam. Masjid ini juga sebagai tujuan
utama dalam ibadah haji. Masjid ini dibangun mengelilingi Ka'bah, yang
menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan ibadah salat. Masjid
ini juga merupakan Masjid terbesar di dunia. Sudah paling indah juga
terbesar.
Sejarah:
Menurut keyakinan umat Islam, Ka'bah atau nama lainnya Bakkah pertama
kali dibina oleh Nabi Adam. Dan kemudian dilanjutkan pada masa Nabi Ibrahim bersama
dengan anaknya, Nabi Ismail yang meninggikan dasar - dasar Ka'bah,
dan sekaligus membangun masjid di sekitar Ka'bah tersebut. Ka'bah kurang lebih
terletak di tengah masjidil Haram yang tingginya mencapai limabelas hasta dan bentuknya
kubus batu besar.
Selanjutnya perluasan Masjidil Haram dimulai pada tahun 638
sewaktu khalifah Umar bin Khattab, dengan membeli rumah-rumah di
sekeliling Ka'bah dan diruntuhkan untuk tujuan perluasan, dan kemudian
dilanjutkan lagi pada masa khalifah Usman bin Affan sekitar tahun 647
M.
Menurut hadits shahih, satu kali salat di Masjidil Haram sama
dengan 100.000 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjid Nabawi dan
Masjidil Aqsha. Adapun satu kali salat di Masjidil Aqsha sama dengan 250 kali salat
di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi..
Seluruh umat islam diperintah untuk memalingkan wajahnya/hatinya
kearah masjidil haram dimanapun berada, hal ini di perkuat dengan surah
al-baqarah ayat 149 dan 150. perintah ini hampir sama derajatnya dengan
perintah Allah yang lain seperti hal melakukan sholat, zakat, puasa, haji
sebagai wujud hati yang terikat dan ingat kepada Allah dalam segala hal duniawi
ini.
2. MASJID AL-NABAWI
dalam bahasa Arab: المسجد الحرام adalah sebuah masjid di
kota Mekkah, sebagai tempat tersuci bagi umat Islam. Masjid ini juga
sebagai tujuan utama dalam ibadah haji. Masjid ini dibangun mengelilingi
Ka'bah, yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan
ibadah salat. Masjid ini juga merupakan Masjid terbesar di
dunia. Sudah paling indah juga terbesar.
Sejarah:
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah
saw., setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah
beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama
Rasulullah saw. tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi saw.
menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik
anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh
Rasulullah saw. untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.
Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m × 50 m,
dengan tinggi atap sekitar 3,5 m Rasulullah saw. turut
membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan
kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan
tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari
batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan
tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya,
diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman
Nabi saw. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari
keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian
yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki
rumah. Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau
para penghuni teras masjid.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas.
Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada
tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun
29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia
meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian
dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd pada tahun 1414 H, sehingga
luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m², ditambah dengan lantai atas
yang mencapai luas 67.000 m² dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk
salat seluas 135.000 m². Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000
jemaah.
3. MASJID FAISAL
adalah yang terbesar masjid di Pakistan , yang
terletak di ibu kota nasional Islamabad . Selesai pada tahun 1986,
itu dirancang oleh Turki arsitek Vedat Dalokay akan
berbentuk seperti tenda Badui gurun.
Kota ini terletak di ujung utara Faisal Avenue, meletakkannya di
ujung utara kota dan di kaki Margalla Hills , kaki barat dari Himalaya .
Hal ini terletak di tempat yang tinggi tanah dengan latar belakang yang indah
dari bukit-bukit Margalla. Ini merupakan lokasi iri penting masjid dan
memungkinkan untuk dilihat dari mil di sekitar siang dan malam.
Masjid Faisal dipahami sebagai Masjid Nasional Pakistan
dan dinamai almarhum Raja Faisal bin Abdul-Aziz dari Arab
Saudi , yang mendukung dan membiayai proyek ini.
Ini adalah masjid terbesar di Asia Selatan dan salah
satu masjid terbesar di dunia. Masjid Faisal adalah masjid terbesar
di dunia dari tahun 1986 hingga 1993, ketika diambilalih dalam ukuran setelah
penyelesaian Masjid Hassan II di Casablanca , Maroko .
Ekspansi berikutnya dari Masjid al-Haram (Masjid Agung) dari Mekkah dan Al-Masjid
al-Nabawi (Masjid Nabi) di Madinah , Arab Saudi pada
1990-an diturunkan Masjid Faisal ke tempat keempat dalam hal ukuran.
Sejarah:
Dorongan untuk masjid dimulai pada tahun 1966 ketika almarhum Raja
Faisal bin Abdul-Aziz mendukung inisiatif dari Pemerintah Pakistan untuk
membangun sebuah masjid nasional di Islamabad selama kunjungan resmi ke
Pakistan.
Pada tahun 1969, sebuah kompetisi internasional diadakan di mana
arsitek dari 17 negara diserahkan 43 proposal. Masjid ini dirancang oleh
arsitek Turki Vedat Dalokay. Pembangunan masjid dimulai pada tahun 1976 oleh
Konstruksi Nasional Pakistan, dipimpin oleh Azim Khan dan didanai oleh
pemerintah Arab Saudi, dengan biaya lebih dari 130 juta riyal Saudi (
sekitar 120 juta USD hari ini). Raja Faisal bin Abdul Aziz berperan
penting dalam pendanaan, dan kedua masjid dan jalan menuju itu diberi nama
setelah dia setelah pembunuhan pada tahun 1975. Masjid ini selesai pada tahun
1986, dan digunakan untuk rumah International Islamic University.
4. MASJID SULTAN
di Kampung Glam, Singapura merupakan masjid pertama
yang dibangun di republik itu. Hingga kini, masjid bersejarah itu masih menjadi
daya tarik utama bagi wiaatawan asing yang datang ke Singapura.
Struktur awal masjid ini dibangun sekitar 1826 oleh masyarakat Jawa yang
kebanyakan pedagang awal di Singapura, yang menjalankan aktivitas
perdagangan dengan masyarakat Arab, Boyan dan Bugis sebelum
kedatangan saudagar Tionghoa. Bangunan masjid itu menjadi tempat tinggal
atau kawasan permukiman awal beberapa etnik masyarakat Indonesia.
Kemudian pada 1920-an ia dibangun kembali seperti sekarang. Dan
kini ia telah direnovasi dan ditetapkan sebagai produk pariwisata Singapura.
Nama asli jalan-jalan berdekatan masjid tersebut seperti Kandahar Street, Baghdad Street, Arab Street
dan Bussorah Street masih diabadikan.
Ketika singapura diserahkan ke Inggris pada tahun 1819, Temenggong
Abdul Rahman, penguasa di Pulau Singapura kala itu dan Sultan Hussain Shah dari
Johor yang merupakan pemilik pulau Singapura kala, mendapatkan sedikiti
keistimewaan dari Inggris sebagai ganti dari penyerahan kekuasaan mereka atas
Singapura kepada Inggris ketika Thomas Stanford Rafles mendirikan negara
Singapura.
Sir Stamford Raffles memberi Tumenggung dan Sultan
tunjangan hidup tahunan dan hak atas Kampong Glam bagi tempat tinggal mereka.
Daerah Kampung Glam juga di alokasikan bagi orang orang melayu dan muslim.
Sultan Husein membangun sebuah istana disana dan membawa semua keluarga dan
semua pengikutnya dari kepulauan Riau. Banyak pengikut sultan dan temenggung
yang memang berasal dari Riau, Malaka dan Sumatera yang kemudian datang dan
menetap di Kampung Glam.
Sultan Hussain yang kemudian memutuskan untuk membangun masjid
untuk menyelaraskan jawabatannya sebagai Sultan. Masjid tersebut dibangun tak
jauh dari Istananya dimulai pada 1824 hingga 1826. bangunan masjid yang pertama
dibangun berbentuk masjid tradisional nusantara dengan atap limas bersusun
tiga. Dana pembangunan masjid tersebut berasal dari sumbangan East India
Company sebesar $3000 dolar dan donasi dari jemaah muslim setempat.
Masjid ini dibangun ketika Nort Bridge road belum dibangun
melewati wilayah yang kini disebut arab street. Dan selesai dibangun tahun 1826
pada saat letnant Jackson menyelesaikan pembangunan jalan yang sempat
menimbulkan ketegangan saat ruas jalan tersebut ternyata melewati areal masjid.
Pengelolaan masjid dikepalai oleh Alauddin Shah, cucu Sultan
Hussain hingga tahun 1879. ketika Alaudin Shan Wafat kepengurusan masjid di
lanjutkan oleh lima pimpinan komunitas muslim disana. Tahum 1914 hak guna lahan
masjid diperpanjang lagi oleh pemerintah Inggris di Singapura untuk masa 999
tahun dimulai dari tahun 1914.
Saat itu juga dibentuk kepengurusan masjid yang baru atau disebut
trustees dengan dua perwakilan dari masing masing faksi komunitas muslim di
Singapura yang terdiri dari Melayu, Jawa, Bugis, Arab, Tamil dan India Utara
untuk merepresentasikan keberagaman komunitas muslim di Singapura.
Anggota trustee saat itu terdiri dari Syed Abrulrahman b Shaik
Alkaff and Shaik Abu Baker b Taha Mattar (Arab); Inche Amboo' Haji Kamaruddin
dan Saim b Abdul Malek (Bugis); Hj Wan Abdullah b Omar and A Jalil bin Hj
Haroon (Melayu); Hj Mohamed Amin b Abdullah and Hj Mohamed Eusofe Hj Mohamed
Noor (Jawa); Mahmood bin Hadjee Dawood and Mohamed b Mahmood Sahab (India
Utara) dan Mohamed Kassim Marican dan Yavena Sultan Abdulcader (Tamil).
Di tahun 1900an Singapura sudah menjadi pusat perdagangan Islam,
Masjid Sultan kemudian sudah tak mampu lagi menampung jemaah yang terus
berkembang pesat. Di tahun 1924, memperingati seratus tahun berdirinya masjid
tersebut. Pengurus masjid atau trustees menyetujui sebuah rencana untuk
mendirikan masjid baru yang lebih besar menggantikan bangunan masjid lama di
lokasi yang sama.
Arsitek Denis Santry dari Swan and Maclaren yang
merancang masjid baru tersebut untuk dibangun di atas lahan masjid lama dan
lahan tambahan dari keluarga kerajaan. Seluruh pembiayaan juga di tanggung
keluarga Sultan denga kontribusi dari komunitas muslim Singapura kala itu
termasuk sumbangan botol kaca hijau hijau dari kaum miskin ketika itu. botol
botol yang kemudian di jadikan ornamen bawah kubah masjid. Arsitek Denis Santry
mengadopsi gaya Sarasenik atau gaya Gotik Mughal lengkap dengan menara
menggantikan masjid lama yang berarsitektur Indonesia pada masjid sebelumnya.
Pembangunan masjid baru tersebut selesai dikerjakan tahun 1928. Perbaikan
dilakukan tahun 1960 untuk memperbaikan ruang utama masjid dan tahun 1993
masjid Sultan Singapura dilengkapi dengan Auditorium dan aula serbaguna.
Hingga kini masjid sultan Singapura masid berdiri kokoh di tempat
dimana dia pertama kali didirikan, menjadi salah satu masjid tetua dan terbesar
di Singapura dengan daya tampung mencapai 5000 jemaah. Masjid Sultan Singpaura
kemudian mendapatkan pengakuan dari pemerintah Republik Singapura para tanggal
14 Maret 1975 sebagai national monument. Dan statusnya pun kini
dimiliki dan dikelola oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).
5. MASJID ZAHIR
adalah Kedah 's masjid negara. Hal ini terletak di
jantung kota Alor Star , ibukota negara bagian Kedah , Malaysia .
Sejarah:
Masjid ini dibangun pada tahun 1912, upaya iuran dari YTM Tunku
Mahmud Shah Ibni Almarhum Sultan Tajuddin Mukarram. Situs masjid ini adalah
makam prajurit Kedah yang telah meninggal saat membela Kedah dari Siam pada
tahun 1821. Arsitektur masjid ini terinspirasi oleh Masjid Azizi di Tanjung
Pura, Langkat Kesultanan (kini Sumatera Utara ). Masjid
ini ditingkatkan dengan lima kubah besar perdana melambangkan lima Rukun
Islam .
Upacara pembukaan resmi diadakan pada Jumat, 15 Oktober, 1915 oleh
almarhum HRH Shah Sultan Abdul Hamid Halim . Tunku Mahmud membaca
khotbah Jumat, sementara HRH Sultan Abdul Hamid Shah memimpin shalat Jumat.
Dibalik Masjid Zahir adalah Mahkamah Syariah kompleks bangunan dan Sekolah-Pra
untuk Anak-anak berusia di bawah 6 tahun.
6. MASJID RAYA BAITURRAHMAN
adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota
Banda Aceh. Masjid ini dahulunya merupakan masjid Kesultanan Aceh. Sewaktu Belanda menyerang
kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar, kemudian
pada tahun 1875 Belanda membangun kembali sebuah masjid sebagai
penggantinya. Mesjid ini berkubah tunggal dan dapat diselesaikan pada tanggal 27
Desember 1883. Selanjutnya Mesjid ini diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935.
Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959-1968). Mesjid ini kemudian telah
diperluas dan saat ini memiliki 7 kubah. Masjid ini merupakan salah satu
masjid yang terindah di Indonesia yang memiliki bentuk yang manis,
ukiran yang menarik, halaman yang luas dan terasa sangat sejuk apabila berada
di dalam ruangan masjid tersebut.
7. MASJID SULTAM OMAR ALI
SAIFUDDIN
adalah masjid kerajaan Kesultanan Brunei yang
terletak di Bandar Seri Begawan, ibu kota Brunei Darussalam. Masjid
ini adalah salah satu masjid paling mengagumkan di Asia Pasifik, serta menjadi markah
tanah dan daya tarik wisata utama di Brunei.
Pengenalan:
Masjid ini dinamai berdasarkan Omar Ali Saifuddien III,
Sultan Brunei ke-28. Masjid yang mendominasi pemandangan kota Bandar Seri
Begawan ini melambangkan kemegahan dan kejayaan Islam yang menjadi agama
mayoritas dan agama resmi Brunei Darussalam. Bangunan ini rampung pada tahun 1958 dan
merupakan contoh Arsitektur Islam modern.
Arsitektur:
Arsitektur masjid ini memadukan Arsitektur Mughal dengan
gaya Italia. Bangunan ini dirancang oleh biro arsitekur Booty and Edwards
Chartered berdasarkan rancangan karya arsitek berkebangsaan Italia Cavaliere
Rudolfo Nolli, yang telah lama bekerja di teluk Siam.
Masjid ini dibangun diatas laguna atau kolam buatan di tepi sungai
Brunei di Kampong Ayer, "kampung yang terletak di atas air".
Masjid ini memiliki menara marmer dengan kubah emas, dilengkapi taman
yang permai dan air mancur. Taman indah yang mengelilingi masjid melambangkan taman surgawi dalam
kepercayaan Islam. Sebuah jembatan membentang di tengah laguna menuju Kampong
Ayer di tengah sungai. Sebuah jembatan marmer lainnya menuju ke bangunan yang
merupakan replika Perahu Mahligai Kerajaan milik Sultan Bolkiah yang memerintah
pada abad ke-16. Bangunan ini dibangun untuk memperingati 1.400 tahun Nuzul
Al-Quran, dan dimeriahkan diselesaikan pada tahun 1967 dan digunakan sebagai
panggung Musabaqah Tilawatil Quran (lomba pembacaan Al-Quran) di Brunei.
Ciri khas yang paling mengagumkan dari Masjid ini adalah kubahnya
yang dilapisi emas murni. Masjid ini menjulang setinggi 52 meter (171
kaki) dan dapat dipandang dari setiap sudut kota Bandar Seri Begawan. Menara
masjid merupakan bagian tertinggi dari masjid ini. Masjid ini memadukan secara
unik unsur Renaissans arsitektur Italia dengan nuansa yang bernilai
Islami. Di dalam menara masjid terdapat lift di mana pengunjung dapat
naik ke puncak menara dan menikmati pemandangan panorama kota dari ketinggian.
Bagian dalam ruangan masjid khusus untuk ibadah salat bagi
umat muslim. Terdapat jendela kaca patri beraneka warna yang mengagumkan, pelengkung,
separuh kubah, dan pilar-pilar marmer. Hampir seluruh bahan bangunan masjid ini
diimpor dari luar negeri yaitu: Marmer dari Italia, batu granit dari
Shanghai China, lampu kristal dari Inggris, serta karpet dari Arab Saudi.
Gimana indah bukan ke Masjid Paling Indah diDunia tersebut.
ternyata masjid raya baiturrahman di aceh indonesia masuk juga ya, hebat lo,.
ReplyDeleteHebat2,. indonesia emang kaya dengan keragaman baik nuansa islam, Hindu, Budha, dan Kristen.
ReplyDeletemakanya, indonesia itu hebat,.
ReplyDeleteho'o gan keren :D
ReplyDelete====================================
Pesan Kubah Masjid Murah - stainless steel/enamel/panel harga murah hanya ada di, Mahkota Kubah dot net