Bangunan bisa menjadi kokoh dan kuat karena bahan dasar perekatnya yaitu semen. Semen sudah dikenal sejak zaman Romawi, semen berasa dari bahasa latin yang berarti memotong bagian menjadi kecil-kecil. Istilah semen ditemukan di Inggris, bahan semen di ambil dari bahan alam di sekitar kita yaitu batu kapur dan tanah liat.
Proses pembuatan semen pertama adalah penambangan batu kapur, batu kapur yang sudah di tambang kemudian di
angkut menggunakan truk dan langsung di masukkan ke lab limestone crusher lalu dihancurkan, hasilnya adalah material yang
berukuran maksimal 10cm, salanjutnya batu kapur dicampur dengan tanah liat, di tambahkan
pasir besi dan pasir silika, selanjutnya digiling menjadi material yang halus
dengan ukuran 90 micron kemudian bahan-bahan dibakar di tanah putar hingga
mencapai 1400 0C, ada reaksi kimia yang terjadi yaitu butiran2
mengeras berukuran 3cm, butiran ini disebut terak. Setalah itu proses penggilingan akhir melalui peralatan
finish mill, matrial yg di hasilkan dari
finishmil yaitu sudah berbentuk semen lalu semen di transfer ke mesin
pengemasan.
Semen bisa merekat karena kandungan kalsium silikat hidrat yang merupakan jel bersifat mengikat.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment